Industri Kolang-kaling Meningkat, Harganya Naik 2 Kali Lipat
Industri Kolang-kaling Meningkat, Harganya Naik 2 Kali Lipat
Dikirim oleh Redaksi pada 11 Juni 2016
LAMPUNG1.COM, Lampung Tengah – Bulan Ramadhan membawa banyak berkah tersendiri bagi siapa saja, contohnya yang di alami perajin kolang-kaling musiman di Kampung Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah, dalam seharinya perajin bisa memperoduksi 150 kilogram kolang-kaling.
Meski kolang-kaling bukanlah makanan utama bagi masyarakat, namun setiap Ramadhan tiba, buah dari pohon aren itu selalu naik daun dan menjadi buruan warga.
Dalam sehari pengrajin dapat memasak 16 drum kolang-kaling. Akan tetapi, mengolah biji dari pohon aren itu memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Proses pertama kali yang dilakukan, merebus buah aren sampai warna kulit buah berubah menjadi hijau tua.
Setelah itu, biji kolang-kaling berwarna putih cerah dikeluarkan dari dalam bauah aren dengan cara membukanya. Prosesnya tak berhenti sampai di situ, biji kolang-kaling yang telah dikeluarkan dari buah aren tersebut dikeprek/dipecahkan lalu direndam dengan air beras untuk menghilangkan getah.
Meski demikian perajin kolang-kaling tak merasa kesulitan memasarkan bahan baku kolak atau manisan itu saat Ramadhan. Pasalnya, pembeli kolang-kaling dari wilayah setempat maupun luar daerah rela datang langsung ke pengrajin.
Menurut nanang salah satu pengerajin kolang-kaling mengatakan, harga kolang-kaling selama Ramadhan memang meningkat. Diluar Ramadhan harganya berkisar 3.500 rupiah per kilogramnya, namun di Ramadhan ini meroket dua kali lipat, yakni 7000 rupiah per kilogramnya. (Tim/L1)
3,230 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini
Jelaslah mahal nyariknya susah
ay kok bisa kaya gitu ya
uadah kayak harga bhn makann pokok ya kolangkaling
wajarlah mahal harganya krn buatnya juga susah
wah…wah kolang kaling aj segitu harganya y