LAMPUNG1.COM, Bandar Lampung – Provinsi Lampung menempati rangking tertinggi Nilai Tukar Petani (NTP) dari 33 Provinsi di Indonesia, yakni sebesar 104,54 persen pada Agustus 2016. Dengan rincian subsektor Padi dan Palawija (NTP-P) sebesar 99,87, subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 102,21, Subsektor Tanaman Perkebunan (NTP-Pt) sebesar 103,29, Subsektor Perikanan Tangkap sebesar 107,29 untuk, dan 96,15 untuk Subsektor Perikanan Budidaya.
Beberapa subsektor mengalami kenaikan NTP pada Agustus 2016, kecuali subsektor perkebunan rakyat dan perikanan budidaya. Subsektor pertanian tanaman pangan mengalami kenaikan NTP sebesar 0,30 persen, subsektor tanaman hortikurtular naik 0,71 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,19 persen , subsektor peternakan naik 0,63 persen, subsektor perikanan tangkap naik 0,04 persen, dan subsektor perikanan budidaya turun 0,34 persen. Secara keseluruhan NTP Provinsi Lampung naik sebesar 0,28 persen.
Sementara, inflasi daerah pedesaan Provinsi Lampung pada Agustus 2016 sebesar 0,12 persen, yang disebabkan oleh naiknya indeks harga pada seluruh kelompok. seperti kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Perkembangan harga dari 33 Provinsi, yang mengalami kenaikan NTP sebanyak 16 Provinsi, dan 17 Provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,61 persen terjadi di Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,30 persen. (Red/KOM)