LAMPUNG1.COM, Lambar – Rencana aksi besar-besaran di Bandar Lampung oleh 8 persatuan organisasi guru bergelar S.pd terkait pernyataan sikap Edy Irawan Arief menuai kegagalan.
Pasalnya, sudah 5 X 24 jam belum juga ada aksi, dan sebagian kalangan menganggap ini hanya gertakan saja terhadap Edy Irawan Arip yang saat ini menjadi peserta Pemilukada nomor urut 2 di Lampung Barat .
Menurut Beni (31) warga Liwa mengatakan, pada Minggu (25/12), kalau memang sudah dilontarkan kepada publik apalagi dimedia massa koran, cetak, dan online seharusnya para organisai guru itu segera memperaktekan apa-apa yang menjadi tujuanya, terlebih ini sudah lewat dari 2 X 24 jam.
“Saya baca dimedia online Lampung1.com dan media cetak, katanya 2 x 24 jam mau turun ada aksi, klo itu terjadi jadi tontonan menarik”, ujar nya
Sementara itu, saat dihubungi via phoneel Nurcholis dari Perguntara (Persatuan Guru Nusantara ) mengatakan, dirinya mengakui belum ada aksi, direncanakan Senin (26/12) akan mengadakan jumpa pers kembali di Bandar Lampung.
Sebelumnya diberitakan,Kedelapan orang tersebut mrngaku dari Persatuan Guru Nusantara (Perguntara), Forum Guru Honor Bersertifikasi (FGHB), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) dan Ikatan Guru Sejarah, mendesak agar calon Bupati Lampung Barat Edy Irawan Arief meminta maaf kepada publik terkait pernyataannya yang dinilai oleh Organisasi tersebut melukai para guru dan orang orang yang mempunyai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Menurut Ahmad Nur Kholis, SPd. ketua Persaudaran Guru nusantara (PGN) yang mewakili Rombongan, kepada Lampung1.com mengatakan, sangat menyayangkan atas pernyataan Edy bahwa ada kata kata yang kurang enak didengar bagi Kami yang mempunyai Gelar S.Pd. atau Alumni jurusan pendidikan.
“Kata -kata yang membuat kami kecewa adalah “Gelar SPd.tidak Layak Menjabat Struktural di pemerintahan” kami merasa di lecehkan, merendahkan profesi guru, karena profesi guru dilindungi Undang-Undang,” ungkap Nur Kholis.
Masih Banyak Kok Alumni SPd. Yang menjabat pemerintahan di Negara kita ini, asalkan berkompeten dan menguasai mengapa Tidak, tambahnya.
“Saya Hanya Meminta kepada Pak Edy irawan arif Agar meminta maaf ke publik minimal disampaikan melalui Media media cetak,onlene maupun elektronik baik yang ada dikabupaten lampung barat maupun ditinggkat Provinsi, ya tidak lebih hanya permohon Maaf saja, namun harus pak edy langsung Bukan perwakilannya seperti lawyernya atau jubirnya”, imbuhnya.
“Bilamana dalam 2X24 jam Pak Edy tidak minta Maaf maka Kami akan Melakukan Aksi di Bandar lampung,toh Kami tahu beliau juga seorang pendidik” Pugkasnya.
Sebelum Konprensi pers dimulai Kedelapan orang yang menyandang gelar Spd sudah menyambangi komisi Pemilihan umum daerah (KPUD) lampung Barat dan Panitia Pengawas pemilu kabupaten (Panwaskab) lampung Barat dan kemudian mencurahkan kekecewaannya dengan jumpa Pers dengan Wartawan Di rumah Makan Sari Rasa kelurahan sukamenanti Kecamatan lampung Barat.
Dalam siaran Persnya Pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung Barat akan mengadakan Rapat terlebih dahulu untuk menindaklanjuti hal itu, dan pihak KPU hanya menghimbau para kandidat agar berkampanye yang baik, sejuk, aman, damai dan tidak menjelekan-jelakan suku, adat, ras dan agama (SARA).
“Kita akan rapat dulu dengan Komisioner lainnya terlebih dahulu, dan pihak KPU hanya punya wewenang himbauan terkecuali jika pelanggaran administratif,” ungkap Ketua KPU Lambar Imtizal.
Sementara dari Panwaskab, masih menampung tentang kekecewaan organisasi guru tersebut, karena Ketua Panwaskab dan Komisioner nya sedang berada di Jakarta.
Hingga berita ini diturunkan, calon Bupati no. 2 Edy Irawan Arief belum bisa dihubungi ,beberapa kali ditelpon tidak dijawab (aes)
ckckckck jadi udah minta maaf belum pak?
uhh hampir gagal…
wahh
hampir gagal.. hmm