LAMPUNG1.COM, PEKALONGAN – Pekerjaan berat ini yang dilakoni sejumlah anggota TMMD Reguler ke-107 Kodim Pekalongan yang terjun di pembangunan talud, yang merupakan salah satu sasaran fisik Pokok TMMD di Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Seperti dikemukakan Prada Prayit, salah satu anggota Satgas TMMD Reguler Kodim Pekalongan yang dari Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma, Wangon, Banyumas. ”Bagi Satgas TMMD yang terjun di pembangunan talud, semua pekerjaan yang dilakoninya berat,” tandasnya, Rabu (25/03/2020).
Dituturkan, karena lokasi talud yang dibangun berada di medan yang sulit, yakni jalanan yang rusak, sementara kalau hujan becek dan lisin, untuk langsir material semua dilakukan secara manual. ”Masih lumayan, di beberapa lokasi masih bisa menggunakan gerobak kayu untuk melangsir material,” ujar Prada Prayit.
Saat pembangunan talud mencapai di medan yang sulit, lanjut Prada Prayit, langsir material hanya mengandalkan otot manusia. Baik mengusung batu belah, membuat adonan, semuanya mengandalkan otot manusia.
”Karena kondisi medan yang demikian, yang namnya memanggul batu belah sudah menjadi makanan sehari-hari apra angota Satgas TMMD yang bekerja di pembangunan talud antara Dukuh Jlubang, Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi dengan Desa Bulaksari, Kecamatan Sragi,” beber Pra Prayit.
Namun demikian, Prada Prayit dan sejumlah anggota Satgas TMMD yang lainnya menyatakan, seberat apapun medan tugas, seperti medan atau lokasi TMMD Kodim Pekalongan, pantang bagi prajurit untuk pulang sebelum tugas tertuntaskan. ”Target harus tercapai, pembangunan talud di Dukuh Julubang itu harus selesai sebelum TMMD ditutup,” tambahnya. (red)