LAMPUNG1.COM, PEKALONGAN – Terbiasa dilibatkan dalam pelaksanaan TMMD, supir Wales, Sutanto (45), menjadi paham manakala menjelang berakhirnya pelaksanaan TMMD, semetnara masih banyak pekerjaan fisik yang menjadi sasaran TMMD itu belum selesai. Yakni kerja keras, dan menjadi kelaziman jika jam kerja molor.
”Saya sudah terbiasa “dipakai” untuk mensukseskan pelaksanaan TMMD, dimana salah
satu sasaran fisiknya adalah pengaspalan jalan, yakni sudah sekitar lima tahun lebih. Untuk itu tidak kaget jika jam kerja tidak baku, melainkan sering molor manakala sudah kejar-kejaran dengan waktu jelang berakhirnya pelaksanaan TMMD,” terang Sutanto, Senin (06/04/2020).
Seperti di pelaksanaan TMMD Reguler ke-107 Kodim 0710/Pekalongan, di Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Dikatakan Sutanto, menjelang berakhirnya pelaksanaan TMMD, masih ada sisa pengaspalan jalan yang haru dikejar penyelesaiannya. Dan yang menjadi permasalahan di lokasi TMMD sering didera hujan, sehingga sangat mengganggu pekerjaan.
Untuk itu, lanjut Sutanto, disaat cuaca cerah, untuk mengejar sisa pengaspalan jalan yang menjadi sasaran pokok TMMD Kodim Pekalongan, dia rela jika jam kerja harus molor.
”Sudah terbiasa, kerja di lokasi TMMD jam kerja molor, semua itu demi suksesnya pelaksanaan TMMD secara keseluruhan. Dimanapun, di gelaran TMMD, semua sasaran fisik maupun non fisik TMMD harus selesai sebelum upacara penutupan TMMD,” beber Sutanto yang asli Pekalongan Kota itu. (red)