LAMPUNG1.COM, Pekalongan – Itulah sepenggal kata yang terlontar dari mulut Letda Infantri Slamet Tugas, mantan Dan SST (Komandan Satuan Setingkat Peleton) Satgas TMMD Reguler 107 Kodim 0710 Pekalongan asal kesatuan Yonif 405 Surya Kusuma, Wangon, Kabupaten Banyumas.
Pecah seketika tangis dari Suminah (59) dan Suramto (64), kedua orang tua asuh Satgas TMMD Reguler Pekalongan, warga asal Dukuh Sutosari RT. 01 RW. 04, Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, saat dipamiti Slamet Tugas dan anggotanya. Selasa (14/4/2020).
Sekedar diketahui, para anggota Satgas TMMD yang tinggal di rumah Suramto, setiap hari selama satu bulan dimasakkan makanan oleh istrinya tersebut. Keluarga mereka jadi sempurna karena kebiasaan baru di keluarga itu yakni sarapan, makan malam dan sambil ngobrol bersama, sehingga terjadilah ikatan batin ayah, ibu dan anak.
Bagi Suminah, Uang Lauk Pauk (ULP) yang diberikan masing-masing prajurit kepadanya sangat membantu ekonominya, walaupun gaji pensiunan guru dari suaminya sudah cukup bagi warga yang tinggal di pedesaan itu.
Pun dengan foto kenang-kenangan yang dibingkai dan diberikan kepadanya oleh anak-anak barunya (mantan anggota Satgas TMMD), sangat berarti sekali sehingga dipajang di ruang tamu agar banyak orang tahu jika mereka mempunya banyak anak yaitu TNI dari Yonif 405/SK.
Sementara bagi Letnan Slamet Tugas dan anggotanya, hanya dapat memberikan tambahan berupa pamit perpisahan dengan melakukan jajar kehormatan tanpa senjata.
Itulah sepenggal kisah perpisahan antara mantan anggota Satgas TMMD Reguler Pekalongan bersama salah satu keluarga asuh yang paling histeris di Desa Pantirejo, pasca TMMD ditutup secara resmi oleh Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH, M.Si. (Red)