Lampung1.com BERANI DAN POPULER PORTAL BERITA LAMPUNG
LAMPUNG1.COM, Pesawaran – Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh, salah satu desa wisata di Kabupaten Pesawaran, Lampung, selain menjadi pusat kunjungan wisatawan, juga menjadi kekhawatiran kerusakan terumbu karang dari aktivitas wisata bahari tersebut.
” Ya, lambat laun tingkat kerusakan terumbu karang sangat mengkhawatirkan, apalagi kondisi air laut mengalami surut di dua bulan terakhir ini dimanfaatkan masyarakat mencari kerang, karena itu kami akan melakukan tranplantasi terumbu karang yang akan dilaksanakan tanggal 27-28 September mendatang,” ujar Kepala Desa Pulau Pahawang, Ahmad Salim kepada wartawan, Senin (18/09/2023).
Menurut Salim, karena wisata Pulau Pahawang ini adalah wisata bahari yang dilihat itu adalah terumbu karangnya, jika tidak dirawat atau dibenahi apa yang bisa dilihat Pulau Pahawang.
” Untuk itu, kami berharap pelaku wisata, CSR, dinas terkait dan semua pihak terkait bersama-sama untuk hadir didalam aksi tranplantasi terumbu karang, salah satu upaya merehabilitasi ekosistem laut agar terus terjaga yang akan dipasang pada terumbu karang yang rusak,” jelas Salim.
Lebih dari itu, Salim juga menyebutkan, dari Pemerintah desa bersama Pokdarwis, dan BUMDes bekerjasama dengan Itera, Unila dan Polairud Polda Lampung kembali mengkonsep terkait menjaga ekosistem lingkungan laut dengan aksi tranplantasi terumbu karang yang sudah berjalan empat (4) kali selama bulan ini.
” Tranplantasi terumbu karang itu dilakukan setelah melihat, menimbang mengkaji terkait dulunya masyarakat Pulau Pahawang ini sebelum ada pariwisata sebagai nelayan melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak menyebabkan kerusakan terumbu karang,” jelasnya.
Lebih lanjut Salim menyatakan, kala itu aktivitas penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan itu bukan hanya warga masyarakat Pulau Pahawang saja tapi masyarakat nelayan berasal dari Telukbetung Bandarlampung.
” Di tahun 2007 bersama Mitra Bentala melakukan pemetaan data awal dan sekarang aktivitas tersebut tidak ada lagi, beralih menjadi kegiatan pariwisata di tahun 2011/2012 sampaikan sekarang,” kata dia lagi.
Masih Salim menambahkan, kini Pulau Pahawang menjadi salah satu pusat destinasi wisata namun demikian juga sangat mengkhawatirkan dari tingkat kerusakan terumbu karang dengan adanya kegiatan aktivitas wisata Pulau Pahawang.
” Karena itu dari sisi tingkat kerusakan terumbu karang cukup signifikan, maka dari itu melihat kondisi tersebut tentu pemerintah desa mencoba membenahi dan mengantisipasinya melalui program bantuan yang diluncurkan dari BRI, PLN dan dari BUMN lainnya,” pungkasnya. (Wahyudin).
